Wednesday 14 September 2011

Matahari & Mata Tanpa Cahaya



Tanpa cahaya mata tak akan mampu melihat. Bagai berjalan di malam hari yang hitam dan pekat. Tanpa cahaya bulan, cahaya pelita atau elektrik tak akan mungkin mata dapat melihat. Dari manakah datangnya cahaya ini ?

Dimalam hari cahaya yang menerangi malam ialah sang bulan. Sedang di waktu siang mataharilah yang memancarkan cahayanya untuk menyinari bumi. Bulan mendapatkan cahayanya dari matahari. Tanpa matahari bulan juga tak mungkin bercahaya. Cahaya dari matahari sebenarnya ialah disebabkan gas-gas yang panas membakar. 


Inilah yang telah ditemui oleh Saintis tentang matahari yang dipetik dari wikipedia untuk renungan kita bersama.

Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan Bumi, iaitu 
berjarak rata-rata 149.600.000 kilometer .  

Berdasarkan penghitungan menggunakan Hukum Newton dengan 
melibatkan nilai kecepatan orbit Bumi, jarak matahari, dan daya graviti,  massa matahari sebesar 1,989x1030kilogram. Angka 
tersebut sama dengan 333.000 kali massa Bumi.  Sementara itu, 
diameter matahari adalah 1.392.000 kilometer atau 865.000 mil, 
sama dengan 109 kali diameter bumi. Sebagai perbandingan, 
sebanyak 1.3 juta planet seukuran Bumi dapat masuk ke dalam 
matahari. Oleh karena itu, matahari menjadi objek terbesar di tata 
surya dengan massa mencapai 99.85% dari total massa tata surya.

Berdasarkan penghitungan dengan metod analisis radioaktif, 
diketahui bahwa batuan bulan, meteorit dan batuan bumi tertua 
yang pernah ditemukan berusia sekitar 4.6 juta tahun. Sementara itu, 
sampel batuan matahari belum pernah didapatkan sehingga 
penghitungan dilakukan secara matematik menggunakan model 
interior matahari. Berdasarkan hasil penghitungan matematika 
adalah matahari dikirakan berusia 5 ± 1.5 juta tahun. Namun, 
oleh karena tata surya diketahui terbentuk sebagai satu kesatuan 
dalam waktu yang berdekatan maka kini secara umum matahari 
dianggap berusia 4.6 juta tahun. Matahari tergolong bintang  G 
V, dengan ciri memiliki suhu permukaan sekitar 6.000 K dan 
umumnya bertahan selama 10 juta tahun. Matahari dikirakan 
berusia sekitar 7 juta tahun lagi, sebelum hidrogen di intinya habis.
Bila hal tersebut terjadi, matahari akan mengembang menjadi 
bintang raksasa berwarna merah yang dingin dan 'memakan' planet-
planet kecil di sekitarnya (mungkin termasuk Bumi) sebelum 
akhirnya kembali menjadi bintang kerdil berwarna putih kembali.

Daya graviti di matahari sebanding dengan 28 kali graviti di Bumi. 
Graviti ini dapat menahan planet planet yang lain tetap berputar mengelilinginya. 

Radiasi matahari, lebih dikenal sebagai cahaya matahari, adalah 
campuran gelombang elektromagnetik yang terdiri dari gelombang 
infrared, cahaya tampak, sinar ultraviolet. Semua gelombang elektromagnetik ini bergerak dengan kecepatan sekitar 3.0 x 108 m/s. Oleh karena itu radiasi atau cahaya memerlukan waktu 8 menit 
untuk sampai ke bumi. Matahari juga menghasilkan sinar gamma, 
namun frekuensinya semakin kecil seiring dengan jaraknya 
meninggalkan inti.



Matahari memiliki enam lapisan yang masing-masing memiliki 
karakteristik tertentu. Keenam lapisan tersebut meliputi inti 
matahari, zona radioaktif, dan zona konvektif yang membentuk 
lapisan dalam (interior); fotosfer; kromosfer; dan korona sebagai 
daerah terluar dari matahari.


Kerana matahari lah tumbuh2an mampu membuat fotosintesis dan hidup subur. Kerana matahari air mengeluap dan angin menolak awan dan menurunkan hujan. Kerana matahari bumi masih berputar di atas paksinya mengelilingi matahari.

Begitulah hebatnya matahari yang ditemui saintis.....kita pun tak 
pernah mengetahui hal2 yang terperinci mengenainya jika saintis 
tidak menemukannya. Hebatnya hanya bila kita cuba melihatnya 
sehinggakan jika mata memandang mata kita tak mungkin akan 
sanggup menatapnya...bahkan jika dicuba juga pasti mata akan jadi 
buta.



Lebih hebat lagi Pencipta yang mencipta cahaya dan matahari ini.
Pernahkah kita terfikirkannya ?


Allah berfirman di dalam Surah AnNaba 78 : Ayat 6 - 16 yang bermaksud :
" Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan,
dan gunung-gunung sebagai pasak,
dan Kami mencipta kamu berpasang-pasangan,
dan Kami jadikan tidur mu untuk istirehat,
dan Kami jadikan malam sebagai pakaian,
dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan,
dan Kami bangunkan di atas kamu tujuh (langit) yang kukuh,
dan Kami jadikan pelita yang terang benderang (matahari),
dan Kami turunkan dari awan air hujan yang tercurah dengan hebatnya,
untuk Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tanam-tanaman,
dan kebun-kebun yang rendang..."



No comments: